Senin, 13 Desember 2010

Spekulasi Memilih Merpati Tinggian

Bentuk Kepala

Pilih burung yang mempunyai kepala besar dan dengan batok kepala depan lebih tinggi dari batok kepala belakang "nonong", tapi pilih yang mempunyai derajat kemiringan antara pangkal hidung dg atas batok kepala sebesar 45-60, jangan yang memiliki derajat kemiringan 90, karena biasanya bentuk kepala spt ini dimiliki oleh burung yang hanya bagus turun atas kepala "tengah" (arah jam12.00). berbeda dengan yang mempunyai kemiringan 45-60, tipe kepala spt ini kan OK turun dari arah manapun. selain itu biasanya burung dengan bentuk kepala spt ini lebih cerdas (mengingat untuk merpati tinggian sangat diperlukan feeling yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi).

Bentuk paruh

Pilih paruh yang berbentuk "merit" (runcing pada ujungnya), tidak terlalu besar & tidak terlalu panjang. Pilih yang mempunyai panjang dari ujung hidung sampai ujung paruh berjarak sedikit lebih pendek dari jarak pangkal hidung sampai batok kepala depan teratas.

Mata

Pilih mata yang mempunyai pupil (bijih mata) berwarna hitam pekat dan responsif terhadap cahaya (akan membesar dan mengecil dg cepat saat menerima perubahan rangsangan cahaya). Pilih juga yang mempunyai cincin lingkar menempel pada bijih mata (biasanya berwarna hijau) 1/4 keliling bijih mata menggantung di depan bawah. Sedangkan untuk warna mata, pilih yang mempunyai dua warna mata,biasanya perpaduan antara kuning tua dg kuning muda, merah tua dg hijau tua, atau merah muda dg putih. Pilih yang mwmpunyai warna tengah lebih tenggelam dari warna luarnya,sehingga akan terlihat jelas perbedaan antara keduanya (bila mata burung kita lihat pada tempat yang teduh/tidak terkena cahaya langsung). jika mata burung kita lihat pada saat terkena sinar matahari langsung, maka kedua warna mata akan bergabung dan tampak seperti titik2 warna yang menyatu.

Hidung

Menurut saya hidung juga berperan untuk merpati menemukan jalan pulangnya (disamping feelingnya), beberapa hidung favorit saya: 1. besar, panjang, menggembung (bukan "prambon"/turunan dari merpati pos), saya suka dg hidung berbentuk spt ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. 2. besar, panjang, "trepes"/melekat ke paruh (jika burung ini "prambon"), saya suka hidung berbentuk spt ini jika memiliki warna kapur pekat akan tetapi terlihat garis2 samar sejajar berwarna kemerah2an diseluruh bagian hidungnya, dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang. 3. kecil, menggembung (strain jawa, baik jawa sungut ataupun jawa deles), saya suka dg hidung berbentuk ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah me4 ;njorok kebelakang. adapun bila pada pangkal hidung berbentuk lurus, saya suka burung ini untuk "gaburan"/bermain dirumah, biasanya burung tidak membutuhkan jarak jauh2 untuk bisa terbang tinggi, yang penting pemilihan mitra terbang yg imbang dan sepadan (justru bila burung dg tipe hidung spt ini akan pulang lama bila dilepas jauh, bahkan kadang hilang).

Leher

sampai saat ini saya masih berpendapat bahwa leher adalah sarana utama bagi burung merpati untuk "metil"/"njungkel"/"nunjem"/"nenggel"/"thel". pilih leher yg kuat dan jangan terlalu panjang, pilih panjang leher yang sedikit lebih pendek dari tulang dadanya. pilih juga tulang leher yg kuat, tegak, kencang dan mendongak keatas (saat burung memperhatikan sesuatu,biasanya gerakan), akan tetapi akan kembali mengendur/menekuk seperti semula. karena leher yg selalu tegak terkesan kaku, dan kualitas "metil" kalah fleksibel dibanding dg tipe tulang leher yg tadi saya sebutkan.

Sayap

sayap sebagai sarana utama burung untuk terbang hendaknya kita harus benar2 memilihnya yg terbaik, beberapa contoh al:
1. bahu sayap harus kuat dan lentur/jangan kaku, untuk bentuk bisa bervariasi, ada yg tebal bulat, pendek berotot. ada juga yg berbentuk pipih, lebar berotot.
2. bulu sayap tebal kencang tidak bergelombang. pilih juga yg lebar ( landung ) rapat jarak satu bulu dgn yg lainnya. ujung bulu meruncing.
3. tulang bulu sayap besar kuat sedikit lentur pada ujung bulunya, pilih juga yg memiliki sayap sedikit terlihat "mekongkong" saat dipegang. jangan yg memiliki sayap merapat ke badan, karena kualitas turunnya akan lebih kencang yg mempunyai sayap agak "mekongkong".

Bentuk dada

Pilih bentuk dada yang berbentuk huruf V (kalau dilihat dari depan), jangan yg berbentuk O, apalagi elip mendatar/gepeng. burung dengan bentuk dada berhuruf V biasanya akan turun kencang dari arah manapun. berbeda dg yg berbentuk huruf O (hanya bagus turun atas kepala/jam12.00), karena kalau turun agak condong biasanya kecepatan turun burung berbentuk dada sptri ini akan berkurang.

Tulang Dada

Pilih tulang dada yg mempunyai panjang sedikit lebih panjang dari telunjuk org dewasa, atau paling tidak sama panjang. masalah bentuk sy pny pengalaman sseperti ini:
1. berbentuk seperti tanda 'centang' : dg tulang dada blk menjorok kebelakang, biasanya burung jadi berbentuk jantung. burung dengan type tulang dada seperti ini dg perangkat lain yg memadai biasanya akan turun anteng/tidak goyang.
2. berbentuk sprti perahu : dengan perangkat lain yg memadai dan "cekelan" padat berisi , burung akan turun sambil "nggenjot-nggenjot"

Sapit Udang

Ada yang berpendapat bahwa kondisi, ukuran jarak dan bentuk "sapit urang" pada burung merpati tidak mempengaruhi gaya terbang dan turunnya, kalau dari pengalaman saya pribadi, bila dinilai dari cara terbang burung sendiri memang sampai saat ini saya belum menemukan adanya pengaruh "sapit urang" sama gaya terbang burung. akan tetapi utk masalah turun sprtinya berpengaruh besar. ketebalan dan kuatny "sapit urang" pun juga mempengaruhi turunnya merpati. sprti cont; merpati dg "sapit urang" rapat (tidak berjarak sama sekali/"ganthet") biasanya kalau burung mempunyai kemampuan turun, turunnya akan pelan. merpati dg "sapit urang" berjarak sempit, kira 0,5-1cm (untuk burung merpati berukuran besar). 0,5cm (untuk merpati berukuran sedang) kalau burung mempunyai kemampuan turun, turunnya akan megal-ol/goyang-goyang. merpati dg jarak "sapit urang" kira2 >1cm kalau burung mempunyai kemampuan turun, akan turun dg "anteng"/tidak goyang2, tentunya juga didukung ukuran "brutu" dan bentuk ekornya. kondisi "sapit urang" yg bengkok sejauh pengalaman saya: dulu saya pernah punya burung dg jarak "sapit urang" kira2 1cm, sebelum "sapit urang" bengkok burung mampu turun cepat dan shoot kasar, karena shoot terlalu keras, burung turun "ngebrok lemah". kemudian salah satu "sapit urangny" patah, setelah manjalani perawatan beberapa minggu "sapit" nyambung tapi bengkok sebelah. sejak saat itu burung tsb masih mampu turun hanya kecepatan turun dan shootnya berkurang.

Pinggang/Brutu

perbedaan ukuran dan jarak dari pinggang/"brutu" merpati tentunya tidak mungkin bila tidak mempunyai pengaruh apa2 pada kinerjanya. dari yg berukuran besar, kecil, sedang, berjarak rapat ataupun yg berjarak renggang. kalau dari pengalaman, pinggang berjarak renggang dari badannya akan membuat burung tidak memiliki keseimbangan yg bagus. burung dg kecepatan turun lambat, tentuny tidak akan terlihat dg jelas ketidakseimbangannya dg adanya pinggang spt ini. berbeda dg burung dg kemampuan kecepatan turun tinggi/keras, jika memiliki pinggang renggang spt ini akan terlihat jelas saat burung turun arah jam 12.00/atas kepala. kemungklinan pertama turun burung akan patah/ separuh jalan berbelok. kemungkinan kedua burung turun dg kecepatan tinggi tanpa adanya keseimbangan pengereman, akibatny burung akan turun dg keras (yg berakibat menyakiti dirinya sdr).
Berbeda dg pinggang yg berjarak rapat, baik yg besar maupun yg kecil memiliki kelebihan sdr2. dg perkakas lain yg mendukung, burung dg "brutu" kecil rapat, akan memiliki tipe turun "anteng"/tidak goyang2. burung dg "brutu" besar rapat, akan memiliki tipe turun tampak goyang2, bila semua perkakas mendukung sebenarnya goyang2nya itu merupakan seni lemparan tubuh burung/"nggenjot2" saat turun.

Ekor

ketebalan dan bentuk ekor saat burung kita pegang tentunya akan bermacam2, dari sinilah kita sebenarny dapat mengira2 daya dan gaya turun dari burung tsb. Pilihlah burung yg mempunyai bulu ekor rapat, tebal dan panjang (tebal disini harus disesuaikan dg pegangan/"cekelan" burung, u/ kadar ketebalan bulu ekor akan berbeda dari "cekelan" padat/"kiyel", empuk/ngapuk, keras/rapet/"atos" yg sangat susah u/ di utarakan lewat tulisan) tpi dg pemilihan dan pembelajaran yg berulang2 pasti kelak dg mudah kita akan dapat membedakan ukuran yg sesuai.
*saat kita pegang bulu ekor akan tampak menyatu, itu ciri dari "brutu" kecil, biasanya bentuk ekor spt ini dimiliki oleh burung dg gaya turun "anteng".
*saat kita pegang bulu ekor akan tampak melebar pada ujungnya/tdk mengumpul jadi satu, itu ciri2 dari "brutu" besar, biasanya bentuk ekor spt ini dimiliki oleh burung dg gaya turun "nggenjot2".

saat kita pegang ekor merpatipun akan mempunyai daya tekan kebawah yg berbeda2, ada yg "ndlosor", "ngawet" 45 derajat, dan ada pula yg "ngawet" 90 derajat/ ditempat sy biasa disebut dg "bengkuk".
u/ gaya terbang :
*bila burung mempunyai pegangan ekor "ngawet" 45 derajat: burung dg pegangan ekor spt ini bila dilepas dg partner yg mempunyai tipe pegangan ekor sama, akan mempunyai gaya lepas/start memutar agak melebar dan tidak beraturan (kadang start belum tinggi burung sudah menuju kearah tujuan)
*bila burung mempunyai pegangan ekor "ngawet" 90 derajat/"bengkuk": burung dg pegangan ekor spt ini bila dilepas dg partner yg mempunyai tipe pegangan ekor sama, akan mempunyai gaya lepas/start memutar "cekak", spt obat nyamuk (biasanya burung mencapai ketinggian tertentu baru menuju arah tujuan)
*bila burung mempunyai pegangan ekor "ndlosor": burung dg tipe pegangan ekor spt ini biasany memp 2 kemungkinan gaya terbang. yg pertama terbang langsung menuju arah tujuan. yg kedua "nggandeng"/ ngikut partnernya.

Kaki

kalau soal kaki saya lebih suka kaki yg merit, garing/terlihat "mbesisik" & panjang (baik kaki maupun jarinya) saat dipegang posisi kaki menjorok/mendorong kebelakang sejajar dg arah ekor.

Tingkah laku merpati

- Suara kepakan sayap
bila kita mau memperhatikan suara kepakan dari sayap burung merpati, tentu dari merpati yg satu dan lainnya akan berbeda. apa sebenarnya yg membuat suara kepakan ini kian berbeda?
ya,, memang suara kepakan dari burung yg sudah jadi/terbang tinggi dan belun jadi/masih latihan ternyta memang berbeda. apalagi dg burung merpati yg sama sekali belum latih terbang (umbaran)
*kepakan sayap burung merpati yang sudah terbang akan terdengar lebih ringan (teratatak) kira2 begitu,kalau sudah terbang dan tinggi, di sela2 kepakannya ada suara seperti(wis.. wis..)
*sedangkan sayap burung merpati yg belum folsir terbang/jarang terbang akan terdengar lebih berat (tjeplak-tjeplak)
memang kalau tanpa mengamati dg seksama dan berulang2 akan tampak susah membedakan suara kepakan ini.

- Cara turun
saat kita belanja di pasar,,
tentu akan banyak pedagang yg sibuk menawarkan merpati dagangannya,,
kalu saya,, saat membeli sering mengamati dari jarak yg agak jauh, melihat para pedagang menawarkan burung2 yg dijajakannya pada calon pembeli,
biasanya burung ini (burung giring) akan diperlihatkan giringnya dg cara betina di naik turunkan kurungan,,
nah,, inilah kesempatan kita menilai mental si burung tsb!

kalau kita mau mengamati, cara turun burung dari kurungan itu akan bermacam2. ada yg melompat dg mengepakkan sayap, ada yg langsung turun menjatuhkan tubuhnya (ada yg dg posisi kepala di depan, ada pula yg dadanya di depan).
ya,, untuk mental burung, ,
burung yg menjatuhkan tubuhnyalah yg memiliki mental untuk turun. bukan merpati yg turun kurungan dg cara melompat dg mengepakkan sayapnya.

akan tetapi cara itu hanya bisa di pakai untuk memperkirakan kemampuan mental turunny, bukan kemampuanny untuk turun. karena untuk kemampuan turun masih diperlukan perangkat2 lain yg memadai(tulang leher,sapit urang,pinggang,dll)

- Cara Jalan
banyak dari penggemar burung merpati tidak lagi memperdulikan cara jalan dari burung merpati ini.memang cara jalan burung hanya bisa digunakan untuk memperkirakan malas dan tidaknya burung,, meski hanya sedikit orang yg mempercayai, semoga pendapat ini bisa sedikit bermanfaat bagi sesama penggemar yg menginginkan burung merpatinya adalah merpati yg rajin dan tidak malas terbang.

saat burung berjalan, coba kita amati telapak kakinya,,
napak (menyentuh tanah) atau tidak.
biasanya burung merpati yg berjalan hanya menapakkan keempat jarinya (tanpa telapak kakinya),
akan mempunyai kemampuan terbang yg lebih panjang/lama dari pada burung yg menapakkan telapak kakinya saat berjalan. anda tidak percaya? coba buktikan sendiri dg burung yg mempunyai segala baik pegangan dan lain2 yg sama, dan perkiraan umur yg sama, latihan yg sama, pakan yg sama, dengan jalan yg berbeda seperti diatas.

saat burung sudah sama2 jadi/hafal lapak/rumah, terbangkan burung berulang kali, dan burung mana yg mempunyai ketahanan terbang paling baik diantara keduanya? burung mana yg lebih dulu lelah/"ngenduk"/hinggap di sembarang tempat?

- Penampilan

setelah melihat cara berjalan dari burung merpati, tidak salah bila kita melihat keunggulan burung merpati dari bentuk tubuhnya saat berdiri.
burung yg berdiri terlihat punggung & pinggangnya menyembul/ tampak "berpunuk" tentu akan mempunyai kemampuan terbang dan turun yg berbeda dari burung yg mempunyai bentuk tdk spt itu. biasanya sayap burung akan tampak menggantung.
bila kita melihat merpati dg bentuk tubuh spt itu, ada kemungkinan burung ini mempunyai gaya terbang dg speed kencang, dan kemampuan turun yg patut diperhitungkan.

- Waspada

saat burung kita lepas di luar kandang, bila kita mau memperhatikan tentu pandangan dan gerak-ik kepala burung merpati ini akan mempunyai gaya yg berbeda. ada yg hanya diam terlihat cuek dg keadaan sekitar, ada pula yg tampak waspada dan gesit mengikuti gerakan2 disekitarnya, baik gerakan didekatnya ataupun gerakan dari kejauhan.
burung dg tingkat kewaspadaan tinggi patut kita perhitungkan kemampuan penglihatannya.

- Gerak bulu ekor

saat kita memilih burung merpati, baik di pasar maupun di peternak, tidalk ada salahnya kita memperhatikan pergerakan bulu ekor merpati tsb saat bekur.
I. ekor burung saat bekur yang mempunyai kecepatan "megar-mingkup"/ bulu2 ekornya merapat dgn cepat (dilihat dari samping), biasanya dimiliki oleh burung yg mempunyai pinggang rapat. dan ini sangat mempengaruhi kemampuan turunnya.
II.ekor bururng yg selalu " megar" / terlihat jarak2 dari bulu ekornya (dilihat dari samping), Akan mempunyai kemampuan turun yg kalah baik bila dibandingkan dg tipe pertama.






Salam merpati
Sumber : Dari seorang "Master" dunia perburungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar